Matahari memancarkan
gelombang cahaya dengan
memancarkan frekuensi tertentu.
Bagian dari frekuensi tersebut
merupakan frekuensi cahaya
tampak yang dapat ditangkap
oleh mata manusia, Jika spektrum
cahaya matahari yang mengenai
mata kita masih terdiri atas
seluruh spektrum cahaya tampak,
matahari akan terlihat putih dan
spektrum cahaya tampak ini akan
menyinari atmosfer bumi.
Atmosfer bumi terdiri atas gas-
gas yang mengandung
bermacam-macam partikel dan
unsur. Dua unsur pertama yang
terkandung dalam atmosfer bumi
adalah oksigen dan nitrogen.
Kedua unsur ini sangat efektif
untuk manghamburkan spektrum
cahaya tampak yang mempunyai
frekuensi tinggi atau panjang
gelombang yang pendek.
Akibatnya, atmosfer bumi dengan
mudah menghamburkan
spektrum warna biru, ungu, dan
nila yang mempunyai frekuensi
tinggi. Mata manusia lebih sensitif
terhadap warna biru dari pada
warna nila dan ungu sehingga
langit berwrna biru.
Sementara itu, hanya ada sedikit
cahaya tampak dari matahari
dengan frekuensi lebih rendah
yang dihamburkan oleh atmosfer
bumi. Cahaya dengan warna
kuning, merah dan jingga
memiliki frekuensi yang lebih
rendah dibanding dengan warna
yang lainnya. Warna tersebut
akan menembus atmosfer bumi
dan terlihat oleh mata kita. Tetapi,
intensitas ketiga warna tersebut
tidak sama dan warna kuning
lebih mendominasi sehingga
matahari terlihat berwarna
kuning sampai dengan siang hari.
Tampilan cahya matahari yang
terlihat oleh mata kita berubah
dari waktu ke waktu dan
berwarna jingga saat matahari
akan terbenam. Mengapa ?
Karena saat matahari berada di
horizon (saat terbit dan
terbenam), lintasan yang
ditempuh cahaya matahari
semakin jauh sehingga jumlah
kuning yang dihamburkan relatif
lebih besar daripada warna
jingga. Hal ini mengakibatkan
intensitas warna jingga yang
sampai di mata kita lebih
dominan sehingga matahari
terbenam terlihat jingga.
Sabtu, 05 Maret 2011
Mengapa Warna Langit Berwarna Biru Dan Matahari Terbenam Berwarna Jingga ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar